Fungsi dan Kegunaan Obat Triamcinolone Acetonide
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Triamcinolone Acetonide :
Triamcinolone acetonide merupakan kelompok obat kortikosteroid yang dibuat ke dalam empat bentuk yang berbeda, yaitu dental (salep yang dioleskan di dalam mulut atau gusi), topikal (krim kulit), nasal (semprot), dan suntik. Masing-masing dari keempat bentuk triamcinolone acetonide tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam menangani penyakit.
Triamcinolone acetonide dental digunakan untuk meredakan rasa sakit, gatal, dan pembengkakan yang disebabkan oleh penyakit tukak mulut. Sedangkan triamcinolone acetonide topikal biasanya digunakan untuk meredakan gejala gatal, bengkak, dan kemerahan di kulit pada sejumlah kondisi ruam, dermatitis, eksim, dan alergi.
Triamcinolone acetonide nasal biasanya digunakan untuk mengatasi bersin-bersin, pilek, serta gatal-gatal. Gatal yang dimaksud adalah pada hidung, mata, dan tenggorokan yang biasanya akibat alergi musiman. Sedangkan pada triamcinolone acetonide suntik, selain digunakan untuk mengatasi gangguan alergi, obat ini juga bisa dipakai untuk menangani penyakit kulit, gangguan kolagen, masalah pernapasan, arthritis, penyakit saluran cerna, penyakit mata, penyakit darah, dan jenis kanker tertentu.
Tentang Triamcinolone Acetonide
Jenis obat | Kortikosteroid |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mengatasi gejala yang timbul akibat tukak mulut, gangguan alergi, mengobati penyakit kulit, masalah pernapasan, arthritis, penyakit usus, penyakit mata, dan kanker tertentu. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Salep yang dioleskan di mulut, krim kulit, semprot, dan suntik |
Peringatan:
- Penggunaan triamcinolone acetonide pada ibu hamil atau menyusui hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan dokter.
- Triamcinolone acetonide topikal tidak direkomendasikan untuk anak usia 8 tahun ke bawah.
- Triamcinolone acetonide nasal tidak direkomendasikan untuk anak-anak usia 18 tahun ke bawah.
- Triamcinolone acetonide suntik tidak direkomendasikan untuk anak-anak usia 6 tahun ke bawah.
- Untuk penggunaan jenis dental, harap berhati-hati jika Anda menderita infeksi herpes dan alergi terhadap obat-obatan steroid lainnya, seperti hydrocortisone.
- Untuk penggunaan jenis topikal, harap berhati-hati jika Anda menderita gangguan sistem kekebalan tubuh, memiliki sirkulasi darah yang buruk, serta alergi terhadap obat steroid lainnya, seperti prednisone dan hydrocortisone.
- Untuk penggunaan jenis nasal, harap berhati-hati jika Anda menderita TBC, katarak, glaukoma, atau masalah pada hidung.
- Untuk penggunaan jenis suntik, harap berhati-hati jika Anda menderita kelainan darah (seperti Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), hipertensi, diabetes, penyakit ginjal, gangguan jantung, sirosis atau gangguan hati berat, gangguan pencernaan, gangguan tiroid, glaukoma, dan katarak.
- Konsultasikan juga pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat apa pun. Jangan menggunakan triamcinolone acetonide bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping yang membahayakan.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Triamcinolone Acetonide
Berikut ini dosis yang dianjurkan sesuai dengan bentuk obat yang dikonsumsi.
Bentuk Obat | Dosis |
Dental | Oles pada area yang terinfeksi sebanyak 2-3 kali tiap hari setelah makan. |
Topikal | Oleskan pada bagian kulit yang terinfeksi sebanyak 2-4 kali tiap hari. |
Nasal | 1-2 kali semprotan ke lubang hidung tiap hari. |
Suntik | Tanyakan dosis kepada dokter. |
Menggunakan Triamcinolone Acetonide dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan triamcinolone acetonide sebelum mulai menggunakannya.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk menggunakan triamcinolone acetonide pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa menggunakan triamcinolone acetonide, disarankan segera menggunakannya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis triamcinolone acetonide pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa seizin dari dokter.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Triamcinolone Acetonide
Sama seperti obat-obatan lainnya, penggunaan triamcinolone acetonide juga berpotensi menyebabkan efek samping. Berikut ini efek samping yang mungkin terjadi pada empat jenis obat ini.
- Triamcinolone acetonide dental: Iritasi, rasa gatal, panas, dan merah pada area yang diobati.
- Triamcinolone acetonide oral: Iritasi, rasa gatal, panas, dan kulit menjadi kering.
- Triamcinolone acetonide nasal: Bau dan rasa yang tidak enak, bersin-bersin, batuk, iritasi di hidung atau tenggorokan, dan mimisan.
- Triamcinolone acetonide suntik: Nyeri dan kemerahan pada bagian yang disuntik, pusing, sakit kepala, nyeri perut, sulit tidur, dan perubahan siklus menstruasi.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Losartan
- 2. Oksitosin
- 3. Citicolin
- 4. Trihexyphenidyl
- 5. Triclosan
- 6. Pregabalin
- 7. Nifedipine
- 8. Clozapine
- 9. Loratadine
- 10. Epinephrine
- 1. Losartan
- 2. Oksitosin
- 3. Citicolin
- 4. Trihexyphenidyl
- 5. Triclosan
- 6. Pregabalin
- 7. Nifedipine
- 8. Clozapine
- 9. Loratadine
- 10. Epinephrine