Fungsi dan Kegunaan Obat Irbesartan
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Irbesartan :
Irbesartan adalah obat untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan cara menghambat efek zat kimia yang disebut angiotensin II. Irbesartan juga bisa membantu penderita diabetes tipe 2 yang memiliki tekanan darah tinggi karena obat ini memiliki fungsi melindungi ginjal.
Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, melebarkan pembuluh darah, dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Irbesartan bisa digunakan sendiri atau bersama dengan obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi lainnya.
Tentang Irbesartan
Jenis obat | Obat angiotensin II receptor antagonist |
Golongan | Obat resep |
Manfaat |
|
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk | Tablet |
Penggunaan irbesartan memerlukan resep dokter. Pastikan untuk mengikuti resep dan petunjuk yang disarankan oleh dokter menurut kondisi kesehatan Anda.
Peringatan
- Bagi wanita hamil, menyusui dan yang mencoba untuk memiliki anak, tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat ini.
- Harap waspada bagi yang mengalami gangguan otot atau katup jantung, dan penderita gangguan ginjal yang memiliki hambatan suplai darah ke ginjal.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Irbesartan
Dosis irbesartan yang diberikan pada pasien biasanya adalah 150 mg satu kali per hari dan bisa ditingkatkan hingga menjadi 300 mg per hari tergantung kepada kondisi penyakit yang diderita. Sedangkan dosis pada masa awal terapi dan pada pasien yang berusia di atas 75 tahun adalah sekitar 75 mg satu kali per hari.
Mengonsumsi Irbesartan dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan irbesartan sebelum menggunakannya. Irbesartan dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Gunakan air putih untuk menelan tablet yang diberikan.
Hindari penggunaan zat pengganti garam yang mengandung potasium karena akan meningkatkan jumlah potasium di dalam darah dan menyebabkan masalah.
Risiko terkena efek samping, seperti pingsan atau pusing, meningkat jika mengonsumsi minuman beralkohol saat dalam pengaruh irbesartan. Penggunaan obat aspirin dan ibuprofen sebagai obat pereda nyeri antiinflamasi juga dapat meningkatkan risiko terkena efek samping dan memengaruhi kinerja irbesartan.
Penggunaan obat bius dalam pengaruh irbesartan bisa menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah, itu sebabnya Anda harus memberi tahu petugas medis jika menjalani perawatan gigi atau operasi.
Dianjurkan untuk menjalani gaya hidup dan pola makan yang sehat, seperti tidak merokok dan berolahraga secara rutin sebagai upaya menurunkan tekanan darah tinggi.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi irbesartan pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya dan menghindari lupa.
Bagi yang tidak sengaja melewatkan jadwal meminum irbesartan, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat. Jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis irbesartan yang diminum berikutnya.
Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter secara teratur selama mengonsumsi irbesartan agar dokter dapat memonitor perkembangan Anda. Dokter akan mengukur tekanan darah dan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar potasium di dalam darah serta kesehatan ginjal.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Irbesartan
Penggunaan irbesartan berpotensi menyebabkan efek samping. Tapi seiring dengan penyesuaian tubuh dengan obat, efek samping umumnya akan mereda. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang umum terjadi:
- Nyeri otot dan persendian
- Mual
- Letih
- Terasa seperti ingin pingsan
- Pusing
Segera hentikan pemakaian dan ke rumah sakit terdekat jika mengalami reaksi alergi, seperti membengkaknya wajah atau mulut.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Pseudoephedrine
- 2. Gentamicin
- 3. Benzoyl Peroxide
- 4. Ceftriaxone
- 5. Colchicine
- 6. Ketoprofen
- 7. Estradiol
- 8. Triamcinolone
- 9. Memantine
- 10. L-Glutamine
- 1. Pseudoephedrine
- 2. Gentamicin
- 3. Benzoyl Peroxide
- 4. Ceftriaxone
- 5. Colchicine
- 6. Ketoprofen
- 7. Estradiol
- 8. Triamcinolone
- 9. Memantine
- 10. L-Glutamine