Fungsi dan Kegunaan Obat Naproxen
Berikut ini merupakan Fungsi dan Kegunaan Obat Naproxen :
Naproxen adalah salah satu obat anti inflamasi non-steroid atau disingkat OAINS. Obat ini digunakan untuk meredakan rasa sakit dan inflamasi.
Ada berbagai gejala penyakit atau kondisi yang bisa ditangani dengan naproxen, contohnya rheumatoid arthritis, osteoartritis, ankylosing spondylitis, serangan penyakit asam urat, nyeri menstruasi serta nyeri sendi.
Sama seperti obat pereda sakit lainnya, naproxen juga bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin (senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta inflamasi). Dengan begitu, rasa sakit dan inflamasi pun akan berkurang.
Meski bisa meredakan gejala-gejala nyeri dan inflamasi, naproxen tidak bisa menyembuhkan penyakit.
Tentang Naproxen
Jenis obat | Anti inflamasi non-steroid |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Meredakan rasa sakit dan inflamasi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak di atas lima tahun |
Bentuk | Tablet |
Peringatan
- Penggunaan naproxen disarankan untuk dihindari oleh wanita yang sedang merencanakan kehamilan serta ibu menyusui.
- Wanita yang sedang hamil dilarang mengonsumsi naproxen, terutama pada trimester terakhir.
- Harap berhati-hati bagi lansia (berumur di atas 65 tahun) dan yang menderita asma, tukak lambung atau usus halus, kolitis ulseratif, gangguan inflamasi usus, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan jantung, hipertensi, gangguan penggumpalan darah, lupus, serta alergi terhadap obat anti inflamasi non-steroid lain (misalnya, aspirin dan ibuprofen).
- Jika mengonsumsi naproxen, dianjurkan tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat karena obat ini dapat menyebabkan rasa kantuk, pusing, pandangan kabur, atau kelelahan pada sebagian orang.
- Beri tahu dokter sebelum menjalani langkah penanganan medis apa pun selama menggunakan naproxen.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Naproxen
Penentuan takaran naproxen untuk tiap pasien tergantung kepada jenis kondisinya, tingkat keparahan gejala, riwayat kesehatan, serta respons tubuh pasien.
Pada penggunaan awal, dokter akan memberikan naproxen dengan dosis efektif serendah mungkin. Dosis tersebut kemudian akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi pasien serta keefektifan obat. Tabel berikut akan menjelaskan dosis umum naproxen untuk menangani beberapa penyakit.
Jenis penyakit | Dosis |
Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis | 500mg – 1gram tiap 12 jam |
Serangan penyakit asam urat | 750mg untuk konsumsi pertama |
Lalu 250mg tiap 8 jam hingga serangan reda | |
Masalah otot dan tulang | 500 mg untuk konsumsi pertama |
Lalu 250mg tiap 6-8 jam selama dibutuhkan | |
Bisa diberikan hingga maksimal 1.250mg per hari setelahpenggunaan pada hari pertama |
Mengonsumsi Naproxen dengan Benar
Gunakanlah naproxen sesuai anjuran dokter dan jangan lupa membaca keterangan pada kemasan. Obat ini disarankan dikonsumsi bersama makanan atau segera setelah makan untuk menghindari gangguan pencernaan.
Dokter umumnya akan memberikan naproxen dengan dosis efektif yang paling rendah dan durasi konsumsi sesingkat mungkin. Ini dilakukan untuk mengurangi potensi munculnya efek samping. Dokter mungkin juga meresepkan obat untuk melindungi sistem pencernaan Anda terutama jika Anda mengonsumsi naprozen untuk jangka waktu yang cukup lama.
Dosis Anda kemudian akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi Anda dan keefektifan obat. Periksakanlah diri Anda ke dokter secara berkala, khususnya pada penggunaan naproxen jangka panjang.
Berhati-hatilah jika Anda juga ingin menggunakan obat-obatan lain. Naproxen tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan analgesik anti inflamasi jenis lain, bahkan yang ringan seperti yang ditemukan dalam komposisi obat flu.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi naproxen pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi naproxen, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis naproxen pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Naproxen
Naproxen berpotensi menyebabkan efek samping, sama seperti OAINS yang lain. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
- Pusing.
- Mengantuk.
- Pandangan kabur.
- Diare atau konstipasi.
- Nyeri ulu hati.
- Sakit perut.
Segera hentikan pemakaian obat dan temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti mual, muntah, tinja berwarna hitam atau berdarah, muntah darah, serta mengalami reaksi alergi.
Salin URL halaman ini :
Bagikan ke temanmu :Telusuri Fungsi dan Kegunaan Obat lainnya biar tambah wawasan :- 1. Vitamin C
- 2. Vitamin B2
- 3. Celecoxib
- 4. Gliserol Topikal
- 5. Docosahexaenoic Acid (DHA)
- 6. Acarbose
- 7. Clindamycin
- 8. L-Glutamine
- 9. Sulfadiazine
- 10. Acyclovir Topical
- 1. Vitamin C
- 2. Vitamin B2
- 3. Celecoxib
- 4. Gliserol Topikal
- 5. Docosahexaenoic Acid (DHA)
- 6. Acarbose
- 7. Clindamycin
- 8. L-Glutamine
- 9. Sulfadiazine
- 10. Acyclovir Topical