Penjelasan dan Obat Leptospirosis

Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan badan manusia terdapat gangguan. Penyakit jenisnya bermacam-macam, salah satunya penyakit Leptospirosis . Lalu, apa nama obat untuk menyembuhkan Leptospirosis ?

Berikut ini merupakan Definisi serta penjelasan Cara Menyembuhkan Penyakit Leptospirosis :

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis, yaitu anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi, serta babi.

Leptospirosis juga dapat menyerang manusia melalui kontak langsung dengan air (air banjir, kolam, sungai, danau, atau air selokan) atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira. Leptospirosis rentan menyerang orang-orang yang biasa berurusan dengan hewan. Jarang sekali penyakit ini ditulari dari manusia.

PENYEBAB LEPTOSPIROSIS

Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang dibawa oleh hewan-hewan tertentu. Leptospira adalah organisme yang hidup di perairan air tawar, tanah basah, lumpur, dan tumbuh-tumbuhan. Bakteri ini dapat dapat menyebar melalui banjir. Hewan pembawa bakteri leptospira umumnya tidak memiliki tanda-tanda sedang mengidap leptospirosis karena bakteri ini dapat keluar melalui urine mereka. Keluarnya bakteri melalui urine hewan liar maupun hewan piaraan yang terinfeksi dapat berlangsung secara terus menerus atau hanya sesekali selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Bakteri yang kemudian masuk ke air atau tanah ini bisa bertahan hingga beberapa minggu hingga berbulan-bulan.

Leptospirosis umumnya banyak ditemui di area tropis dan subtropis, di mana udaranya panas dan lembap yang membuat bakteri ini dapat bertahan hidup lebih lama, seperti Tiongkok, India, dan Asia Tenggara. Para pekerja yang sering berurusan dengan hewan juga memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi leptospirosis, misalnya seorang peternak, nelayan, pekerja di saluran pembuangan limbah, dan dokter hewan.

Bakteri leptospira dapat masuk melalui mata, hidung, mulut, atau luka terbuka pada kulit, terutama jika Anda sering menghabiskan waktu berada di area, baik air maupun tanah, yang terkontaminasi bakteri ini. Waspadai juga infeksi bakteri leptospira ketika Anda melakukan kegiatan di luar ruangan seperti berkemah dan memancing atau berkunjung ke daerah yang sedang menghadapi epidemi leptospirosis.

Bakteri ini juga dapat menyebar melalui gigitan hewan atau cairan tubuh lain (kecuali ludah) dan ketika meminum air yang terkontaminasi, misalnya sehabis banjir atau ketika melakukan olahraga yang berhubungan dengan air. Hewan piaraan jarang menjadi penyebab menyebarnya leptospirosis walau terdapat juga kasus leptospirosis yang disebarkan oleh tikus piaraan.

Kasus penyebaran leptospirosis juga jarang disebarkan oleh sesama manusia walau masih mungkin terjadi melalui hubungan seksual atau melalui ASI dari ibu yang terinfeksi bakteri ini kepada bayi.

GEJALA LEPTOSPIROSIS

Leptospirosis memiliki gejala yang umumnya menyerupai flu, yaitu demam, nyeri otot, dan pusing. Leptospirosis juga tidak memiliki gejala-gejala yang signifikan sehingga sulit untuk terdiagnosis. Gejala leptospirosis umumnya berkembang dalam waktu 1-2 minggu atau hingga satu bulan setelah penderitanya terpapar bakteri ini dan cenderung membaik minimal dalam lima hari hingga maksimal satu minggu setelah gejala muncul. Gejala lain yang mungkin muncul, yaitu:

  • Mual
  • Muntah
  • Meriang
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Diare
  • Kulit atau area putih pada mata yang menguning
  • Demam tinggi
  • Ruam
  • Iritasi atau kemerahan di area mata
  • Batuk
  • Kehilangan nafsu makan

Gejala leptospirosis yang lebih berat bisa berujung kepada komplikasi yang lebih serius, berupa pendarahan hingga gagal fungsi pada organ-organ tertentu. Kondisi pasien secara umum akan membaik dari gejala awal yang muncul, namun selanjutnya akan menjadi sakit kembali dan berkembang biak menjadi kondisi yang lebih serius. Kasus leptospirosis yang memburuk ini dapat terjadi pada 1 dari 10 penderita pada 1-3 hari setelah gejala awal mereda. Jika tidak segera ditangani, penderita dapat mengalami kerusakan otak, gagal fungsi ginjal, dan gangguan fungsi paru-paru. Kasus ini cenderung dikenal dengan nama penyakit Weil. Beberapa gejala yang mungkin dialami, yaitu:

  • Sakit di area dada
  • Napas yang pendek/kehabisan napas
  • Pembengkakan pada pergelangan tangan atau kaki
  • Warna kulit menguning atau bagian putih pada mata yang menguning (penyakit kuning)
  • Gejala yang menyerupai penyakit meningitis atau radang otak (ensefalitis), seperti kejang, sakit kepala dan muntah
  • Batuk darah

DIAGNOSIS LEPTOSPIROSIS

Diagnosis leptospirosis dapat dipastikan melalui gejala yang diderita, riwayat pasien  dan pemeriksaan fisik pasien. Biasanya terapi sudah mulai diberikan jika memang sudah dicurigai leptospirosis pada tahap ini.

Pemeriksaan laboratorium biasanya dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosa dan menentukan derajat kerusakan organ serta derajat keparahan komplikasi. Pemeriksaan darah dan urine untuk mengisolasi bakteri dari cairan tubuh penderita sulit dilakukan. Oleh karena itu, tes serologi mungkin akan dilakukan untuk membantu mengkonfirmasi diagnosa.

PENGOBATAN LEPTOSPIROSIS

Infeksi leptospirosis diobati dengan suntikan antibiotik untuk membasmi bakteri dan mengembalikan fungsi tubuh yang terganggu akibat kondisi ini. Obat-obatan antibiotik yang umumnya digunakan adalah penisilin dan tetracycline. Antibiotik biasanya diberikan selama satu minggu dan proses pengobatan ini harus diikuti hingga akhir demi memastikan semua bakteri hilang sehingga mencegah kemungkinan terulangnya infeksi dari bakteri yang sama. Walau demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas terapi antibotik terhadap leptospirosis.

Selain obat-obatan antibiotik, obat pereda rasa sakit yang memiliki kandungan parasetamol juga dapat diberikan untuk mengatasi gejala awal leptospirosis, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam

Pada kasus leptospirosis yang parah (penyakit Weil) dan/atau yang terjadi pada masa kehamilan, pasien dapat dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengawasan yang lebih menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk mencegah leptospirosis menyebar ke organ lain atau janin. Penderita akan diberikan suntikan antibiotik secara langsung ke dalam pembuluh darah. Jika infeksi telah menyerang organ tubuh, maka beberapa perawatan tambahan diperlukan untuk menjaga sekaligus mengembalikan fungsi dan kondisi tubuh, seperti:

  • Infus, untuk memasukkan cairan dan nutrisi tambahan yang dibutuhkan tubuh.
  • Ventilator, sebagai alat bantu pernapasan.
  • Dialisis, untuk membantu fungsi ginjal yang terganggu dalam proses pembuangan zat yang tidak dibutuhkan tubuh.

Perawatan di rumah sakit biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu bahkan berbulan-bulan tergantung dari tingkat keparahan leptospirosis, kondisi tubuh, dan respons pasien terhadap pengobatan. Komplikasi serius pada paru yang disebut severe pulmonary hemorrhagic syndrome merupakan penyebab kematian utama penderita leptospirosis di negara-negara berkembang. Selain itu, gagal ginjal akut dan disfungsi hati merupakan komplikasi lain yang dapat timbul pada kondisi ini.

PENCEGAHAN LEPTOSPIROSIS

Jika Anda berniat bepergian ke daerah yang memiliki angka leptospirosis yang tinggi atau sering terlibat kontak dengan hewan secara langsung, maka Anda memiliki risiko tertular yang lebih besar. Lakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini.

  • Gunakan pakaian yang melindungi tubuh serta bersihkan dan tutup luka dengan sebaik mungkin agar tidak terkena kontak langsung dengan hewan pembawa bakteri leptospira.
  • Gunakan juga pakaian yang layak saat akan berolahraga atau beraktivitas di luar ruangan yang berisiko menimbulkan cedera atau luka ketika berada di area yang rawan terdapat bakteri leptospira.
  • Mandi setelah selesai melakukan aktivitas di lingkungan berair, terutama di area yang berisiko.
  • Jangan menyentuh bangkai hewan secara langsung.
  • Gunakan sarung tangan ketika berniat membersihkan urine atau kotoran hewan yang diduga terinfeksi bakteri leptospira.
  • Biasakan mencuci tangan setelah terlibat kontak dengan hewan yang terinfeksi leptospirosis.
  • Bersihkan permukaan yang terkena urine atau kotoran hewan yang terinfeksi leptospirosis dengan larutan pembersih antibakteri atau campuran air dan pemutih dengan perbandingan volume air dan pembersih sebanyak 10:1.
  • Waspadai air yang akan diminum, pastikan kemasan air tertutup dan tersegel dengan baik atau air sudah direbus sebelumnya.
  • Vaksinasi hewan piaraan atau ternak Anda agar terhindar dari leptospirosis.
Begitulah penjelasan singkat mengenai Definisi serta penjelasan Cara Menyembuhkan Penyakit Leptospirosis . Sekian Terima kasih.
Untuk dapat meningkatkan keakuratan data di web kami, kami mengajak anda untuk dapat mengirimkan kritik saran di halaman Kontak. Terima Kasih.

Salin URL halaman ini :

Bagikan ke temanmu :

Telusuri Cara Menyembuhkan Penyakit lainnya biar tambah wawasan :

Informasi Paling Dicari